Beritahati.com, Jakarta – Muhammad Arie Aripin, adalah lelaki yang sukses di segala bidang: pengusaha, konsultan, motivator, dan pemilik jiwa sosial tinggi. Selain sebagai Managing Director PT Pro-Lanssekap Indonesia, ia juga advisor para kepala daerah di Tanah Air, serta penyedia wahana anak-anak berkonsep edukasi terlengkap level Asia.
Jiwa bisnis memang sudah terpatri dalam dirinya, sejak Arie, begitu sapaan akrabnya mengenyam pendidikan hotel management di sebuah kolej dan terlibat bisnis perhotelan selama 10 tahun di Amerika Serikat serta 6 tahun berkecimpung di bisnis butik, hotel dan resort di Indonesia, Arie memberanikan diri membuka bisnis design consultant, pembangunan dan manajemen hotel serta resort di Malaysia.
Bisnis yang digelutinya ternyata berkembang pesat sehingga ia pun memutuskan merambah bidang-bidang lain seperti furniture design & manifacture, spa product, fashion, restaurant, serta trading. Dalam kurun waktu singkat ia cukup dikenal di kalangan pengusaha, pemerintah maupun politisi di Malaysia.
Puaskah? Tidak, Arie justru memutuskan untuk berkiprah di Tanah Air. Hatinya merasa tersentuh saat menyaksikan pertemuan Presiden Jokowi dengan masyarakat Indonesia dalam lawatan Presiden Jokowi ke Malaysia bulan Februari 2015 lalu.
Arie merasa terpanggil untuk menyiapkan dan mendidik anak-anak bangsa meraih masa depan mereka dengan cara membangun fisik dan mental sejak dini, menjadi generasi yang tangguh melalui wahana bermain (playground). Sebuah pendekatan yang sederhana namun memiliki efek positif yang luar biasa.
Usaha ini telah dirintis dan dijalankan dengan sukses bersama rekan bisnisnya di Malaysia sejak tahun 2000. Sekarang, Arie membawa produk wahana bermain yang berkualitas tinggi (memenuhi standar mutu Uni Eropa) melalui PT. Pro Lansekap Indonesia (PT. PLI) sebagai mitra bisnis Pro Landscape SDN BHD (PLS SDN BHD) produsen alat-alat bermain anak-anak dan kebugaran luar ruang asal Malaysia.
Berkat kepiawaiannya mengelola bisnis wahana bermain, ia pun dipercaya oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau juga dikenal dengan singkatan RPTRA di Kalijodo, Jakarta Utara.
RPTRA adalah konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik, pengawasan CCTV, dan ruangan-ruangan yang melayani kepentingan komuniti yang ada di sekitar RPTRA tersebut, seperti ruang perpustakaan, PKK Mart, ruang laktasi, dan lainnya. RPTRA juga dibangun tidak di posisi strategis, namun berada di tengah pemukiman warga, terutama lapisan bawah dan padat penduduk, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh warga di sekitar.
“Selain sebagai wahana bermain anak-anak, kami men-design RPTRA dengan fasilitas ruang menyusui, ruang perpustakaan, ruang pertemuan, futsal, dan playgrounddari segi keamanan di lengkapi oleh cctv, wifi gratis, dan bagi orang tua yang mengantar di sediakan tempat refleksiologi, sehinga lingkungan di Jakarta ramah anak,” kata Arie ketika ditemui Beritahati.com, di salah satu kafe di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (17/12) lalu.
Lelaki tampan ini bercerita, sebenarnya modul RPTRA sudah lama terbentuk di seluruh dunia, dan saat itu di Indonesia belum ada. Kenapa? Karena pemerintah saat itu belum men-budgetkan pembentukan karaker mental untuk rakyatnya.
“Jadi saat Pak Anies Baswedan jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (sebelum bertemu Pak Ahok), saya menyarankan ke Pak Anies meningkatkan budget untuk edukasi, akan tetapi saat itu beliau diprotes karena budgetnya terlalu besaronto. Terus saya bilang jika kita ingin membangun negara, anggaran untuk edukasi memang harus besar. Contoh di Malaysia, kuliah saja mendapatkan uang saku 700 ringgit/orang per bulan, kuliah bukannya bayar malah mendapatkan uang saku bahkan untuk biaya kuliah di luar negeri di gratiskan,” ungkapnya.
Arie mengaku respect dengan kinerja Presiden Jokowi, yang telah giat-giatnya membangun infrastruktur di sejumah daerah, terutama jalan, seperti lintas Sumatera, Kalimantan, Papua dan sebagainya.
Namun, dia mengatakan pembangunan infrastruktur-infraktruktur tersebut harus diiringi dengan pembangunan mentalitasnya masyarakat di sekitarnya yang nantinya akan berujung terciptanya perekonomian bagi masyarakat sekitar.
Sumber : http://beritahati.com/berita/39661/Muhammad-Arie-Aripin-Gambaran-global-lelaki-sukses